Senin, 20 Februari 2017

Mantra #6: Mantra Invokasi - Memanggil Empat Penjaga Penjuru

Puji Ilahi Agung, Bapa Angkasa,
Ilahi Mulia, Ibu Bumi...

Selamat sore menjelang malam, Wiccan? Apa kabar Senin hari ini? Pasti di hari pertama aktifitas semuanya terasa berat, tapi harus tetap dijalani yaaa, jangan sampai menyerah.


Sore ini aku akan memberikan dua buah mantra yang cukup penting kalau kalian ingin melakukan Doa Altar. Untuk melihat apa itu Doa Altar, silakan klik di sini.





Baiklah, sepertinya akan lebih baik kalau kita langsung ke pokok bahasan hari ini.

Mantra Salam Altar adalah sepasang mantra yang wajib dibaca sebelum dan sesudah Doa Altar. Yang pertama adalah Mantra Membuka Altar, berikut ini mantranya:

Menghadap Selatan: 

"Aku memanggil Penjaga Langit Selatan, datang dan restuilah doa-ritualku!"

Menghadap Barat: 

"Aku memanggil Penjaga Langit Barat, datang dan restuilah doa-rittualku!"

Menghadap Utara: 

"Aku memanggil Penjaga Langit Utara, datang dan restuilah doa-ritualku!"

Menghadap Timur: 

"Aku memanggil Penjaga Langit Timur, datang dan restuilah doa-ritualku!"

Menghadap Altar: 

"Aku memanggil Ilahi Agung, Bapa Angkasa, Ilahi Mulia, Ibu Bumi, datang dan restuilah doa-ritualku!"

Berputar searah jarum jam dari Altar kembali ke Altar:

"Aku memanggil lingkaran suci di tanah ini, maka jadilah suci tanah tempat aku berdiri. Kurapalkan lingkaran ini tiga kali, maka segala yang jahat harus pergi" (3x)

Mantra ini tidak harus dimulai dengan memanggil Penjaga Langit Selatan dan diakhiri dengan memanggil Penjaga Langit Timur. Sebenarnya tergantung menghadap ke mana Altar kalian. Kalau menghadap Selatan, silakan ikuti panduan ini. Tapi kalau menghadap ke arah lain, silakan menyesuaikan. Dan kalau bisa, saat melakukan mantra ini, tangan kanan kalian bisa memegang sebuah tongkat sihir atau athame dan mengacungkannya ke langit. Memanggil Penjaga Empat Penjuru Langit dan Dua Ilahi adalah bertujuan agar mereka datang dan menjadi saksi ritual kita sehingga doa kita akan tersampaikan kepada Yang Satu.

Setelah menyelesaikan Mantra Membuka Altar, kalian bisa langsung berdoa dengan doa-doa yang kalian inginkan. Bila kalian sudah selesai berdoa, jangan lupa melakukan mantra menutup altar. Berikut ini mantranya:

Menghadap Selatan:

"Terima kasih kepada Penjaga Langit Selatan yang telah datang dan merestui doa-ritualku"

Menghadap Timur:

"Terima kasih kepada Penjaga Langit Timur yang telah datang dan merestui doa-ritualku"

Menghadap Utara:

"Terima kasih kepada Penjaga Langit Utara yang telah datang dan merestui doa-ritualku"

Menghadap Barat:

"Terima kasih kepada Penjaga Langit Barat yang telah datang dan merestui doa-ritualku"

Menghadap Altar:

"Terima kasih kepada Ilahi Agung, Bapa Angkasa, Ilahi Mulia Ibu Bumi, yang telah datang dan merestui doa-ritualku"

"Maka kembalilah ke takhta-Mu dan tinggalkan segala kemuliaan di tanahku, pikiranku, hatiku, dan jiwaku"


Berputar berlawanan dengan arah jarum jam dari Altar ke Altar:

"Aku menutup lingkaran suci di tanah ini, maka jadilah suci tanah tempat aku berdiri. Kurapalkan lingkaran ini tiga kali, maka segala yang jahat harus pergi" (3x)

Saat melakukan Mantra Menutup Altar, lakukan hal yang sama seperti saat kalian merapal Mantra Membuka Altar, yaitu: mengangkat tongkat atau athame ke langit.

Mantra Menutup Altar adalah bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kita kepada Empat Penjaga Langit dan Dua Ilahi yang telah datang dan menjadi saksi atas ritual kita.

Semoga apa yang aku bagikan di sini bisa menjadikan manfaat bagi kita semua dan membuat kita semakin dilimpahi kemuliaan... Blessed be!


tambahan: usahakan saat ritual dilakukan, lampu dalam keadaan mati dan diganti dengan penerangan lilin.


Puji Ilahi Agung, Bapa Angkasa,

Ilahi Mulia, Ibu Bumi...

2 komentar:

  1. Kak bapa angkasa mempunyai nama lain apa kak???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bapa Angkasa dan Ibu Bumi itu konsep atau arketipe universal yang ada dalam setiap budaya sebagai representasi energi maskulin dan feminin alam. Biasanya setiap budaya akan punya Bapa Angkasa dan Ibu Bumi dengan penamaan sesuai bahasa setempat.

      Yunani: Ouranus - Gaia
      Romawi: Caelus - Terra
      India: Dyaus Pita - Prithvi/Bhumi/Bhudevi
      Jawa: Bapa Angkasa - Ibu Bumi
      Sumeria: Anu - Ki

      (keculi bangsa Mesir Kuno yang menganggap Bumi itu maskulin dan Langit itu feminin)

      Artinya semua sama aja, personifikasi Langit dan Bumi. Sedangkan untuk interpretasinya, masing-masing orang boleh memilih satu dewa bersifat uranik (surgawi/langit) sebagai representasi Bapa Angkasa; dan satu dewi bersifat khthonik (bumi) untuk Ibu Bumi.

      Misalkan kamu ikut panteon Yunani/Romawi, kamu milih Zeus/Jupiter sebagai Bapa Angkasa dan Demeter/Ceres sebagai Ibu Bumi, seperti itu bisa. Kalau kamu ikut panteon lokal, bisa Dewi Sri sebagai Ibu Bumi, Bapa Angkasa nya Sanghyang Surya (Jawa) atau Sanghyang Manon (Sunda).

      Hapus

Postingan Populer